Konsekuensi Yuridis Asas Konsensual Dalam Pasal 1320 Kuhperdata (Studi Pada Kasus Pembatalan PPJB)

Abstract The legal relationship of the sale and purchase agreement is dynamic. issue that often arises in state monodualism. First, a coercion. Second, abuse circumstances. This article has first objective: to examine principle consensuality cancellation explain juridical consequences or implications if contains research method used normative analysis orientation uses case study. elaborated using honesty theory individualization theory. results obtained are quo case, monodulism occurs, depending on perspective parties. buyer pro against coercive circumstances, while seller abusing guides parties an based honesty, make sense propriety. implication is, firstly, can be free from binding agreement. second situation misuse when viewed subjectively without looking at objective, there will uncertainty loss justice. Keywords: Consensuality Principle; Overmacht; Undue influence Abstrak Hubungan hukum perjanjian jual beli bersifat dinamis. Isu yang sering muncul dalam tersebut adalah monodualisme keadaan. Pertama, keadaan kondisi memaksa. Kedua, penyalahgunaan Artikel ini bertujuan pertama: mengkaji asas konsensualitas pembatalan pengikatan dan menjelaskan konsekuensi yuridis atau implikasi jika mengandung dua (monodualisme). Metode penelitian digunakan metode normatif orientasi analisis menggunakan pendekatan kasus beli. Kasus dielaborasi teori kejujuran individualisasi. Hasil diperoleh bahwa quo, terjadi keadaan, tergantung perspektif para pihak. Pihak pembeli terhadap memaksa sementara itu pihak penjual Asas memandu bersepakat berlandaskan sebab-sebab masuk akal (make sense) serta kepatutan. Implikasi hukumnya, pertama dapat terbebas dari mengikatnya. Keadaan kedua, dilihat subyektif semata tanpa mencermati obyektifnya maka ketidakpastian hilangnya rasa keadilan. Kata Kunci: Konsensualitas; Memaksa; Penyalahgunaan